STATISTIK dan AGROFORESTRY...?


Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggrisstatistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasisampelunit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnisekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Dari sini kita sedikit bisa mengambil kesimpulan bahwa statistik dapat di terapkan dalam berbagai ilmu, salah satunya Agroforestry. Nah, apa itu Agroforestry?

Agroforestri adalah suatu sistem pengelolaan lahan yang merupakan kombinasi antara produksi pertanian, termasuk pohon, buah-buahan dan atau peternakan dengan tanaman kehutanan. Sistem agroforestri merupakan sistem pengelolaan sumber daya alam yang dinamis dan berbasis ekologi, dengan memadukan berbagai jenis pohon pada tingkat lahan pertanian maupun pada suatu bentang lahan. Pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri bertujuan untuk mempertahankan lahan dan keanekaragaman produksi lahan sehingga berpotensi memberikan manfaat sosial ekonomi dan lingkungan bagi para pengguna lahan (Senoaji, 2012).

Dalam pengolahan dan pengeloloan suatu sisteam di perlukan suatu dasar ilmu  statistik. Dalam kajian dengan ilmu statistik bagaimana kita dapat menyimpulkan dan mendiskripsikan data dari pengamatan hasil pengelolaan lahan tersebut. Berikut ini akan disajikan data statistik 5 (lima) tahun terakhir produksi dan impor komoditas padi, jagung, kedelai, dan daging sapi dan akan di kaitkan dengan sistem agroforestry (Sumber: BPS dalam RENSTRA Tahun 2015-2019)


Tabel Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian Tahun 2011-2014

Subsektor
Pertumbuhan (%)
2010
2011
2012
2013
2014
Rerata

PDB  Nasional

6,17
6,03
5,58
5,02
5,70

        Pertanian, Peternakan, Perburuan dan jasa pertanian

3,47
4,68
3,85
3,71
3,90

       Tanaman pangan

(1,00)
4,90
1,97
0,24
1,53

 Tanaman hortikultura

8,77
(2,21)
0,67
4,19
2,85

 Tanaman Perkebunan

4,94
6,95
6,15
5,83
5,97

       Peternakan

4,80
4,97
5,08
5,44
5,07

      Jasa pertanian dan perburuan

3,83
6,07
5,91
2,58
4,60



Dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor pertanian terhadap  perekonomian nasional semakin nyata. Selama periode 2010-2014, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 10,26 % dengan pertumbuhan sekitar 3,90 %. 
- Sub-sektor perkebunan merupakan kontributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Pada periode yang sama, sektor pertanian menyerap angkatan kerja terbesar walaupun ada kecenderungan menurun. Pada tahun  2014 sektor pertanian menyerap sekitar 35,76 juta atau sekitar 30,2 % dari total tenaga kerja. 
- Investasi di sektor pertanian primer baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun PenanamanModal Asing (PMA) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,2 % dan 18,6 % per tahun. Rasio ekspor-impor pertanian Indonesia sekitar 10 berbanding 4, dengan laju pertumbuhan ekspor mencapai 7,4 % dan pertumbuhan impor 13,1 % per tahun. 
- Neraca perdagangan tumbuh positif dengan laju 4,2 % per tahun. Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat sangat pesat. Walaupun sempat menurun pada tahun 2013, namun NTP melonjak dari sebesar 101,78 pada tahun 2010 menjadi 106,52 pada tahun 2014. 
- Tingkat pendapatan petani untuk pertanian dalam arti luas maupun pertanian sempit menunjukkan peningkatan yang diindikasikan oleh pertumbuhan yang positif masing-masing sebesar 5,64 dan 6,20 %/tahun selama kurun waktu 2010 – 2014. Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin di perdesaan yang sebagian besar bergerak di sektor  pertanian menurun dengan laju sebesar -3,69 %/tahun atau menurun dari sekitar 19,93 juta pada tahun 2010 menjadi 17,14 juta pada tahun 2014.


Tabel Perkembangan Ekspor - Impor dan NeracaPerdagangan Sektor Pertanian Tahun 2010-2014


Neraca perdagangan produk hortikultura masih mengalami defisit.Namun demikian, kinerja ekspor produk hortikultura mengalamipeningkatan rata sebesar 19,9 %/tahun, sedangkan impornyatumbuh hanya 12,6 %/tahun. Kondisi defisit neraca perdaganganhortikultura terutama terjadi pada kelompok komoditas buah dansayur, sementara pada tanaman obat dan tanaman hias menunjukkansurplus perdagangan. Buah-buahan manggis dan mangga menjadipenyumbang ekspor terbesar sedangkan untuk kelompok sayuranadalah kol, wortel, tomat dan kentang. Sebaliknya, buah-buahanyang dominan menyedot devisa adalah durian dan jeruk dan untukkelompok sayuran adalah bawang merah, bawang putih, kentangdan wortel.

Tabel Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Tahun 2010 - 2014

Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesardi sektor pertanian dengan nilai ekspor yang jauh lebih besardibandingkan nilai impornya. 
- Sebagian besar produk perkebunanutama diekspor ke negara-negara lain. Sedangkan produk turunanyang diimpor adalah gula yang selama ini masih diimpor dalam bentuk raw sugar. 
- Ekspor komoditas perkebunan hanya tumbuhdengan laju 6,9 %/tahun, sementara impor tumbuh denganlaju sebesar 22,2%/tahun. 
- Laju pertumbuhan nilai eksporsebagian komoditas perkebunan seperti kakao, tembakau dan teh mengalami percepatan, dan sebagian mengalami perlambatanyaitu kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, dan tebu.Komoditas peternakan utama Indonesia yang diperdagangkan dipasar internasional terdiri dari daging (sapi, kambing/domba, babi,ayam), ternak hidup sumber daging (sapi, kerbau, babi, kambing),hati/jeroan, telur untuk konsumsi, dan susu. 
- Laju pertumbuhannilai ekspor sub-sektor peternakan rata-rata sebesar 43,8%/tahun,sedangkan laju pertumbuhan nilai impornya meningkat 33,9%/tahun. Kondisi ini mencerminkan defisit neraca perdagangansub-sektor peternakan dan besaran defisit neraca perdagangan cenderung menurun. Secara keseluruhan, sumber defisit neraca perdagangan komoditas peternakan yang terbesar adalah imporsusu, ternak sapi dan daging sapi, dengan jumlah yang sangat besar.

Begitulah sedikit pengamatan saya mengenai hubungan Statistik dengan Agroforestry, Terimakasih....


Komentar

Mau Cari Apa?

ANALISIS REGRESI TERAPAN DIAGNOSTIK SISAAN MODEL REGRESI

UJI ASUMSI PADA REGRESI LINIER SEDERHANA

Cara Pengecekan Asumsi REGRESI SEDERHANA